"Mereka Tidak Memilih Terlahir Yatim, Tapi Kita Bisa Memilih Untuk Peduli"

Mereka tidak memilih terlahir yatim. Tapi kita bisa memilih untuk peduli.

Tidak ada seorang anak pun yang meminta terlahir tanpa orang tua. Tidak ada anak yang ingin tumbuh dengan rasa kehilangan sejak kecil. Namun, itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh ribuan anak yatim di luar sana. Mereka menjalani hari-hari tanpa suara lembut seorang ibu, tanpa kehadiran ayah yang memberi rasa aman.

Setiap pagi, mereka bangun dalam kesunyian yang tak semua orang bisa pahami. Makan tanpa ditemani, tidur tanpa diceritakan dongeng, dan belajar menjalani hidup dengan bekal yang terbatas—bukan hanya secara materi, tapi juga kasih sayang. Mereka belajar kuat, padahal di dalam hati, mereka hanya ingin dipeluk dan disayang seperti anak-anak lainnya.

Kita hidup di dunia yang kerap sibuk dengan urusan pribadi, tapi ada saatnya hati kita perlu disentuh oleh sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

Bayangkan kalau sedikit kebaikan dari kita —seperti menyumbang, menyapa, atau sekadar datang berkunjung—bisa membuat satu anak yatim tersenyum lagi. Bagi kita mungkin kecil, tapi bagi mereka, itu bisa sangat berarti. Karena bagi mereka, satu perhatian kecil bisa mengubah hari.

Senyuman mereka bisa kembali hanya dengan sedikit perhatian. Satu kunjungan, satu pelukan hangat, satu bingkisan kecil—semua bisa menjadi cahaya di hari mereka yang suram. Bukan soal jumlah, tapi tentang ketulusan. Tentang kehadiran yang membuat hati mereka merasa hangat.

Memang tidak bisa menggantikan peran orang tua yang sudah tiada. Tapi dunia bisa menjadi lebih baik jika lebih banyak yang memilih untuk peduli. Kepedulian kecil bisa menjadi harapan besar bagi mereka yang kehilangan sejak dini.

Kini saatnya membuka hati. Memilih untuk memperhatikan mereka yang sering terlupakan. Karena walau mereka tidak memilih hidup seperti ini, masih ada harapan jika ada yang peduli.

Mari sama-sama jadi bagian dari kebaikan itu. Untuk mereka yang hanya ingin merasa dicintai—seperti anak-anak lainnya.

Dengan satu donasi, satu zakat, atau bahkan satu niat baik, kamu bisa jadi alasan mereka untuk tersenyum kembali.

Baca selengkapnya ▾