ImageMenghidupi 6 Kepala dengan Menjual Opak, Bantu Ri...
Image

Menghidupi 6 Kepala dengan Menjual Opak, Bantu Ringankan Beban Nek Marsiti

Rp 45.000 terkumpul dari Rp 72.000.000
5 Donasi 2 bulan, 5 hari lagi

Penggalang Dana

Image
Image
Verified Organization

Di balik tembok retak rumah sewaan yang hampir roboh di Komplek Griya Serpong, hidup seorang nenek renta yang menyimpan kisah luka bertahun-tahun. Ia adalah Nenek Marsiti yang berusia lebih dari 70 tahun. Nenek Marsiti tinggal bersama Anak, Menantu, dan empat cucunya. Nenek Marsiti dan cucunya setiap hari berjualan opak keliling di daerah Serpong, penghasilan dari berjualan opak Rp70.000 per hari.

Sang nenek telah berjuang melawan penyakit kelenjar getah bening di lehernya selama lebih dari 30 tahun. Dengan tubuh yang melemah dan usia yang kian senja, ia tetap berusaha tegar berjualan untuk menyambung hidup sembari menahan sakit di lehernya.

ingin rasanya nenek melakukan operasi untuk kelenjar getah bening yang nenek alami.Namun apa daya untuk makan sehari-hari pun sulit , nenek hanya bisa menerima dan bersabar menahan sakit di lehernya.

Meski terkadang biaya kehidupan sehari-hari pun di bantu oleh menantunya Pak Jingga berusia 40 tahun, namun ia hanya seorang marbot masjid dengan penghasilan satu juta perbulan, hasil dari sebagai marbot seluruhnya habis untuk membayar sewa rumah yang ditinggalinya. Anak dari Nenek Marsiti yaitu Ibu Nining berusia 40 tahun yang menderita penyakit hernia sejak 2 tahun lalu, dari ke empat orang cucunya yang berusia 17 tahun, 16 tahun, 10 tahun, dan 6 tahun tidak ada yang melanjutkan pendidikan karena keterbatasannya biaya. Namun sang Nenek  tak lelah mengabdi meski hidupnya sendiri dililit kesulitan.

Kini, sang nenek yang semestinya beristirahat, justru harus ikut menjajakan opak keliling bersama keempat cucunya yang terpaksa putus sekolah. Ia berjalan dari rumah ke rumah, menahan nyeri di leher dan sesak di dada, demi sesuap nasi untuk keluarga kecilnya. Karena Anak perempuannya tak bisa membantunya karena hernia parah yang kambuh pascaoperasi, sementara Pak Jingga menantunya harus menjaga masjid dari pagi hingga malam.

Setiap hari, sang nenek bangun dengan semangat yang hampir padam, namun tetap bertahan. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk anak-anak kecil yang masih menggantungkan hidup padanya. Ia tak pernah meminta-minta, hanya berharap ada satu tangan yang mau menolong, memberi secercah harapan bahwa esok mungkin tak sekelam hari ini.

Saatnya Kita Hadir untuk Nenek Marsiti Sedikit dari Kita, Berarti Besar untuk Nenek Marsiti dan keluarga mari ulurkan tanganmu untuk membantu meringankan beban mereka ditengah kesulitan yang beliau alami, dengan cara : 

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan Nominal Donasi
  3. Pilih Metode Pembayaran Transfer atau QRIS 

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesuksesan, kesehatan dan keberkahan untuk kita semua. Aamiin Ya Rabb. Sahabat juga bisa ikut berpartisipasi dengan share campaign galang dana ini kepada saudara, teman dan beranda sosmed sahabat semua, Jazakallah Khairan Katsira.

Baca selengkapnya ▾

  • May, 26 2025

    Campaign is published

Sri Purnama Kurniawati almh 8 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 25.000
Sahabat Yatim20 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 6.000
Hamba Allah20 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 10.000
Sahabat Yatim24 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 2.000
Sahabat Yatim26 hari yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 2.000

Fundraiser

Belum ada Fundraiser

Mari jadi Fundraiser dan berikan manfaat bagi program ini.

Doa-doa orang baik

Menanti doa-doa orang baik

Bagikan melalui:
✕ Close