Pak Syahrul (54 tahun) adalah seorang tukang becak dayung yang tinggal bersama istrinya, Wenni (41 tahun), seorang tukang cuci pakaian. Setiap hari, mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pak Syahrul tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sangat sederhana di Jl. Rahmadsyah Gg. Insyaf No. 71, Kota Matsum I, Kota Medan. Meski pekerjaan mereka mengandalkan fisik yang kuat, Pak Syahrul harus terus berjuang meskipun sedang mengalami sakit pada bagian perut yang mengganggu.
Pak Syahrul sudah lama merasakan sakit tersebut, namun ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Sakit yang dirasakannya membuatnya semakin kesulitan untuk bekerja dengan becak dayung. Setiap kali melaju dengan becak, rasa sakit itu semakin terasa. Meski demikian, Pak Syahrul merasa bahwa tidak ada pilihan lain selain terus bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Istrinya, yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian, juga turut berusaha membantu menambah penghasilan keluarga. Walau keduanya bekerja keras, kehidupan mereka tetap penuh tantangan. Meskipun keadaan tubuh Pak Syahrul yang semakin menurun, ia tetap bertekad untuk mencari cara agar bisa bekerja lebih ringan tanpa harus membebani fisiknya lebih parah lagi.
Saat ini, Pak Syahrul berharap bisa memiliki sebuah becak motor, alat yang lebih memudahkan pekerjaannya. Dengan becak motor, ia berharap bisa tetap bekerja tanpa terlalu membebani tubuhnya yang sudah lemah. Namun, untuk memiliki becak motor tersebut, ia masih menghadapi kesulitan dalam hal biaya.
#OrangBaik, Pak Syahrul dan istrinya tetap berjuang setiap hari, berharap suatu saat bisa memiliki sebuah becak motor untuk meringankan beban pekerjaan mereka.
#OrangBaik, Mari salurkan bantuan secara mudah dengan cara :
*Semoga berkenan untuk SHARE / SEBARKAN informasi ini kepada saudara, rekan dan teman teman anda di sosial media. semoga menjadi amal jariyah.
Belum ada Fundraiser